KISAH
ISLAM LUKAS, PEMUDA DARI JERMAN
Oleh:
Fariq Gasim Anuz
[Bag. 2/2]
Proses Lukas
Masuk Islam
Saya cinta dan
kagum kepada Islam karena Islam agama yang sederhana dan mudah dipahami oleh
semua manusia. Petani yang awam dan professor Doktor di Universitas meskipun
tingkat kecerdasan mereka berbeda, semuanya bisa menerima dan memahami Islam
dengan mudah. Islam adalah agama fitrah mengajarkan tauhid penghambaan kepada
Allah semata dan tidak menyekutukan Nya dengan sesuatu apapun. Betapa nikmatnya
ketika kita bisa menempelkan dahi kita ke bumi untuk sujud kepada Allah. Islam
adalah agama yang sempurna mencakup semua aspek kehidupan. Islam agama yang
mengatur program kehidupan sehari-hari. Sampai sampai masalah makan dengan
tangan kanan, berpakaian, adab masuk wc dan lain-lain diatur oleh Islam. Hal
ini tidak akan kita dapatkan di agama lain.
Saya mulai
meninggalkan makan babi dan minum minuman keras. Saya pun mulai belajar shalat
dari internet karena di tempat kami tinggal di Walsrode belum ada masjid satu
pun. Adapun di tempat saya kuliah di kota Bremen ada sekitar 30 masjid. Saya
melakukan shalat sekali sepekan kemudian bertahap sekali sehari begitu pula
jika datang bulan Ramadhan saya mulai puasa beberapa hari. Sampai usia saya 16
tahun saya mantap untuk masuk Islam dan berusaha menjalankan Islam dengan
konsisten termasuk shalat lima waktu dan puasa sebulan penuh di bulan Ramadhan
tidak pernah saya tinggalkan.
Dari mulai saya
mencari agama yang hak sampai saya memeluk Islam butuh waktu tiga tahun. Dalam
kesempatan ini saya berpesan kepada para dai agar dalam dakwah mereka kepada
non muslim janganlah dengan cara setengah memaksa. Ada sebagian dai ketika
bertemu dengan non muslim yang sedang mencari kebenaran, mereka meminta dia
buru-buru masuk Islam. "Kalau anda tidak segera masuk Islam, anda mati
maka anda akan masuk neraka selama-lamanya". Orang non muslim tadi mungkin
akan mengucapkan dua kalimat syahadat di depan da'i tersebut tapi bukan karena
ikhlas dan ridha serta yakin. Dia masuk Islam nya setengah terpaksa, akhirnya
dengan mudahnya dia akan murtad lagi ketika dia mendapatkan masalah atau
musibah dalam hidupnya. Allah berfirman yang artinya, "Tidak ada paksaan
dalam (menganut) agama (Islam)…" (Surat Al Baqarah 256)"
Penyusun
menjadi teringat dengan dakwah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam kepada
tawanan yang berada di dalam masjid yaitu Tsumamah bin Utsal. Rasulullah
Shallallahu Alaihi Wasallam memperlakukan tawanan dengan baik bahkan sampai
melepaskannya. Dengan sebab keluhuran akhlak Rasulullah Shallallahu Alaihi
Wasallam akhirnya Tsumamah bin Utsal mendapatkan hidayah Allah dan masuk Islam
dengan kesadaran sendiri dan tetap istiqamah sampai akhir hayatnya radhiallahu
anhu. Semoga Allah menetapkan hati kita agar istiqamah sampai akhir hayat,
amin.
Jangan Jadikan
Kami Sebagai Fitnah bagi Orang-Orang Kafir
Yang membuat
penyusun kagum kepada Lukas diantaranya dia banyak hafal ayat-ayat Al Quran dan
membacanya dengan fasih –masya Allah-. Masih dalam obrolan dengan Lukas, ia
melanjutkan pembicaraannya:
" Allah
berfirman yang artinya,
"Ya Tuhan
kami, janganlah Engkau jadikan kami (sasaran) fitnah bagi orang-orang kafir.
Dan ampunilah kami, ya Tuhan kami. Sesungguhnya Engkau Yang Mahaperkasa,
Mahabijaksana" (Surat Al Mumtahanah 5)
Saya bukan
orang yang pandai ilmu agama, tapi saya belajar dari ilmu mereka. Yang saya
ketahui dari ahli tafsir bahwa diantara maknanya jangan sampai orang-orang
kafir menguasai orang-orang yang beriman sehingga mereka akan mengatakan jika
agama mereka benar tentulah mereka tidak akan kalah dari kami."
Penyusun sempat
mengecek dari beberapa kitab tafsir dan diantaranya penjelasan Imam Ibnu Katsir
tentang ayat ini,
"Mujahid
dan Adh Dhahhak berkata, "Janganlah Engkau adzab kami lewat tangan mereka
dan janganlah Engkau adzab kami secara langsung dari Mu, nanti mereka akan
berkata, 'Seandainya mereka di atas kebenaran tentu mereka tidak akan mengalami
musibah tersebut' ". Qatadah berkata, "Janganlah Engkau menangkan
mereka atas kami yang menyebabkan mereka terfitnah (menjadi takabur dan ujub)
bahwa mereka menang dikarenakan agama mereka dalam kebenaran". Pendapat
ini dipilih oleh Ibnu Jarir Ath Thabari. Ali bin Abi Thalhah berkata dari Ibnu
Abbas, "Janganlah Engkau kuasakan mereka atas kami yang menyebabkan mereka
memfitnah kami". (Tafsir Ibnu Katsir).
Lukas
melanjutkan pembicaraannya,
"Ayat ini
menjadi pr bagi kita kaum muslimin untuk lebih unggul dalam segala bidang dari
orang-orang kafir. Hal ini membutuhkan kerja keras dan kesungguhan dalam
belajar dan beramal serta selalu berdoa meminta taufik Allah. Juga tanggung
jawab kaum muslimin agar mereka berakhlak dengan akhlak mulia sesuai apa yang
Allah bimbingkan dalam Al Quran dan lewat lisan Rasululllah Shallallahu Alaihi
Wasallam. Jika seorang muslim berperilaku dan berakhlak buruk berarti dia telah
merusak citra Islam dan menjadi penyebab fitnah bagi orang kafir karena hal ini
akan menjadi penghalang bagi mereka untuk masuk Islam. Dan anda ikut menanggung
dosanya!"
Cita-Cita Lukas
Lukas
bercita-cita ingin membuka sekolah Tahfidz Al Quran. Lukas sekarang sudah
menghafal 7 juz dan berusaha untuk menyempurnakan sampai 30 juz. Dia
berkeyakinan bahwa umat Islam akan bersatu dan saling mencintai jika kaum
muslimin mengamalkan Al Quran. Semoga Allah mengabulkan dan meralisasikan
cita-cita Lukas dan memberikan taufik kepadanya dan kita semua, amin.
Pesan Lukas
untuk Kaum Muslimin di Indonesia
Penyusun
bertanya kepadanya apa pesan anda untuk kaum muslimin di Indonesia?
Lukas menjawab,
"Saya
berpesan untuk kaum muslimin di Indonesia dan di seluruh dunia agar mereka
bersyukur kepada Allah yang telah mengaruniakan mereka nikmat hidayah sejak
mereka lahir. Hendaknya saudara-saudara kita kaum muslimin bersyukur bahwa
keluarga mereka juga muslim. Rasa syukur kepada Allah ini harus direalisasikan
dengan kesungguhan mempelajari Islam, mempelajari Al Quran dan Assunnah dengan
metodologi yang benar yaitu memahami dan mempraktekkan Islam dengan pemahaman
dan praktek para sahabat radhiallhu anhum. Karena dengan mengikuti Ijma'
(kesepakatan) mereka berarti kita berjalan di jalan Allah sesuai dengan tuntunan
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.
Allah berfirman
yang artinya, " Dan barangsiapa menentang Rasul (Muhammad) setelah jelas
kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin,
Kami biarkan dia dalam kesesatan yang telah dilakukannya itu dan akan kami
masukkan dia ke dalam neraka jahannam, dan jahannam itu seburuk buruk tempat
kembali " (Surat An Nisaa 115)
Mungkin kalian
tidak merasakan betapa besarnya nikmat Islam karena kalian dilahirkan sebagai
muslim dan keluarga kalian muslimin. Coba anda bayangkan! Seandainya ayah anda,
ibu anda, anak anda, kakak dan adik anda bukan muslim dan mereka mati dalam
keadaan kafir! Anda tidak bisa mendoakan mereka!, anda tidak bisa memohonkan
ampun untuk mereka!, anda tidak bisa mengucapkan doa, "Semoga Allah
merahmati mereka !"
Tersentak hati
saya dan merinding badan saya mendengarkan ucapannya yang keluar dari hati
mengingat Lukas hanya sendiri di keluarganya yang Islam.
Semoga Allah
memberkahi Lukas, menetapkannya di atas Islam yang hak sampai wafatnya dan
menjadikannya cinta akan keimanan dan menghiasinya di hatinya. Semoga Allah
mengirimkan untuknya saudara-saudara se Islam yang berakhlak mulia, membantunya
dalam kebaikan dan ketaatan dan membimbingnya dengan ilmu yang bermanfaat dan
ilmu yang benar. Semoga Allah memberikan hidayah untuk kedua orang tuanya,
keluarganya dan orang-orang terdekatnya kepada Islam, karuniakanlah mereka
mengucapkan dua kalimat syahadat sebelum mereka wafat. Semoga Allah menjadikan
Lukas sebagai sebab masyarakat di Jerman dan di Eropa masuk Islam.
Hal lain yang
ingin saya sampaikan kepada kaum muslimin yang masih bermalas malasan untuk
shalat lima waktu. Kami di Jerman dengan masyarakat dan lingkungan yang tidak
mendukung keislaman, kami tidak mendengarkan adzan dikumandangkan, sedikitnya
jumlah masjid tapi kaum muslimin di sini khususnya mualaf mereka rajin dan
konsisten untuk shalat lima waktu di masjid.
Semoga Allah menambahkan iman kita semua
dengan membaca kisah Lukas ini, amin.
Lukas
melanjutkan penuturannya,
"
Hendaknya para juru dakwah bersikap bijaksana dalam berdakwah. Perbedaan mereka
dalam metode berdakwah selama mereka sepakat dalam prinsip-prinsip Islam tidak
menjadikan mereka bermusuh-musuhan. Saya tidak mengatakan untuk membiarkan kesalahan,
kesalahan harus diperbaiki dengan cara yang baik. Jangan sampai perselisihan
diekspos lewat internet, buku, kaset yang membuat orang-orang kafir yang sedang
mencari kebenaran menjadi ragu akan kebenaran Islam disebabkan oknum-oknum umat
Islam yang arogan dan tidak bijaksana. Bahkan terjadi sebagian mualaf di negeri
kami yang murtad kembali melihat perselisihan yang terjadi diantara para dai
dan ustadz".
Semoga Allah
melembutkan hati kita semua dan mengumpulkan kita di atas kebenaran dan
petunjuk, amin.
Selesai
mewawancara Lukas, saya segera menyusun tulisan ini. Empat hari kemudian, saya
bacakan lagi hasil tulisan saya di hadapan beliau meminta persetujuannya untuk
mempublikasikan hasil wawancara. Alhamdulillah beliau setuju dan senang bisa
bekerjasama dalam dakwah dan bisa menyampaikan pesan-pesannya untuk kaum
muslimin di Indonesia. Lukas menyampaikan salam untuk kaum muslimin di
Indonesia.
Terakhir,
hendaknya kita merenungkan kisah Islam Lukas ini dan dapat memetik faidah dan
pelajaran yang sangat banyak sekali guna memotivasi kita dalam belajar menuntut
ilmu Islam dan ilmu-ilmu lainnya yang memberikan manfaat untuk kemaslahatan
umat Islam. Berusaha keras mempraktekkan Islam dengan kaaffah (sempurna) dan
meninggalkan larangan-larangan agama agar kita mendapatkan ridha dan cinta dari
Allah Ta'ala. Semoga Allah menjadikan kita semua sebagai orang-orang yang
selalu bersyukur kepada Nya, menjadikan kita sebagai orang-orang yang amanah
dan menghiasi kita semua dengan keimanan yang benar dan akhlak yang mulia,
amin….
No comments:
Post a Comment