Pages

Info: Kami mohon maaf, kajian rutin di Masjid Baitul Kamal (komplek Balaikota Depok) belum dapat dimulai kembali, mohon doa dari ikhwah sekalian agar kajian dapat terlaksana kembali, barakallahu fiikum...

22 May 2014

2 Kisah Mengharukan

SEORANG NENEK MENCURI SINGKONG KARENA KELAPARAN, HAKIM MENANGIS SAAT MENJATUHKAN VONIS

(http://www.binamasyarakat.com/seorang-nenek-mencuri-singkong-karena-kelaparan-hakim-menangis-saat-menjatuhkan-vonis/)

Diruang sidang pengadilan, hakim Marzuki duduk termenung menyimak tuntutan jaksa PU terhadap seorang nenek yg dituduh mencuri singkong, nenek itu berdalih bahwa hidupnya miskin, anak lelakinya sakit, cucunya lapar,…. namun manajer PT. A*K ( B grup ) tetap pada tuntutannya, agar menjadi contoh bagi warga lainnya.

Hakim Marzuki menghela nafas, “maafkan saya” katanya sambil memandang nenek itu, “saya tak dapat membuat pengecualian hukum, hukum tetap hukum, jadi anda harus dihukum. Saya denda anda 1jt rupiah dan jika anda tidak mampu bayar maka anda harus masuk penjara 2,5 tahun, seperti tuntutan jaksa PU”.

Nenek itu tertunduk lesu, hatinya remuk redam, sementara hakim Marzuki mencopot topi toganya, membuka dompetnya kemudian mengambil & memasukkan uang 1jt rupiah ke topi toganya seraya berkata kepada hadirin. 

”Saya atas nama pengadilan, juga menjatuhkan denda kepada tiap-tiap orang yang hadir diruang sidang ini sebesar 50rb rupiah, sebab menetap di kota ini membiarkan seseorang kelaparan sampai harus mencuri untuk memberi makan cucunya, sdr. Panitera, tolong kumpulkan dendanya dalam topi toga saya ini lalu berikan semua hasilnya kepada terdakwa. ”

Sampai palu diketuk dan hakim Marzuki meninggalkan ruang sidang, nenek itupun pergi dengan mengantongi uang 3,5jt rupiah, termasuk uang 50rb yg dibayarkan oleh manajer PT. A*K yang tersipu malu karena telah menuntutnya”. 

Sungguh sayang kisahnya luput dari pers. Kisah ini sungguh menarik sekiranya ada teman yg bisa mendapatkan dokumentasi kisah ini, bisa di share untuk menjadi contoh kepada aparat penegak hukum lain untuk bekerja menggunakan hati nurani dan mencontoh hakim Marzuki yg berhati mulia.

SUBHANALLAH…..

Sumber : facebooksantiayu.

===

Saya Harus Membuang Air Susu Saya, Bu …

(http://www.binamasyarakat.com/saya-harus-membuang-air-susu-saya-bu/)

Kisah ini didapatkan dari Riyadh Saudi Arabia. 

Di sebuah desa Huraimla, ada seorang wanita yang sudah dinyatakan oleh Dokter terkena kanker darah, kondisi fisiknya sudah tidak bisa lagi berbuat apa-apa. 

Untuk merawat dirinya dan memenuhi semua keperluannya, dia mendatangkan pembantu dari Indonesia. Pembantu ini adalah seorang wanita yang taat beragama. Satu minggu setelah bekerja, majikan merasa pekerjaannya dianggap bagus. Majikan wanita selalu memperhatikan apa yang dia kerjakan. 

Suatu waktu si majikan memperhatikan kelakukan aneh si pembantu. Pembantunya ini sering sekali ke kamar mandi dan berdiam cukup lama. Dengan tutur kata yang lemah lembut si majikan bertanya. “Apa yang sebenarnya engkau lakukan di kamar mandi?” 

Pembantu itu tidak menjawab, tetapi justru menangis tersedu-sedu. Si majikan menjadi iba dan kemudian menghiburnya sambil menanyakan apa yang sebenarnya terjadi.

Akhirnya pembantunya itupun bercerita bahwa dirinya baru 20 hari melahirkan anaknya. Karena desakan ekonomi itulah dia terpaksa berangkat bekerja sebagai TKW di Arab Saudi. “Saya harus membuang air susu saya Bu, kalau tidak dibuang dada saya terasa sesak dan penuh karena tidak disusu oleh anak saya.” Air susu yang menumpuk dan tidak tersalurkan itulah yang membuatnya sakit sehingga harus diperas dan dibuang di kamar mandi.  

“Subhanallah, Anda berjuang untuk anak dan keluarga Anda!!!” kata majikan. 

Ternyata majikannya tidak seburuk seperti yang diceritakan di koran-koran atau televisi.  

Seketika itu juga si majikan memberikan gajinya secara penuh selama 2 tahun sesuai dengan akad kontraknya dan memberikannya tiket pulang. “Kamu pulanglah dulu, uang sudah saya berikan penuh untuk 2 tahun kontrakmu, kamu susui anakmu secara penuh selama 2 tahun dan jika kamu igin kembali bekerja kamu mengubungi telepon ini sekaligus saya akan mengirim uang untuk tiket keberangkatanmu .” “Subhanallah, apa Ibu tidak apa- apa saya tinggal?” Si majikan waktu itu hanya menggelengkan kepala dan berkata bahwa apa yang kamu tinggal lebih berharga dari pada mengurus saya. 

Setelah pembantu itu pulang, majikan mengalami perubahan luar bisa. Pikirannya menjadi terfokus pada kesembuhan, dan hatinya menjadi sangat senang karena dapat membantu orang yang sedang kesulitan. Hari-harinya tidak lagi memikirkan sakitnya lagi, yang ada hanyalah rasa bahagia.

Sebulan kemudian dia baru kembali lagi ke rumah sakit untuk kontrol. Dokter yang menanganinya segera melakukan pemeriksaaan mendetail. Tapi apa yang terjadi? 

Dokter yang menangani awal tidak melihat ada penyakit seperti diagnosa sebelumnya. Dia tidak melihat ada penyakit kanker darah yang diderita pasiennnya. Dokter itu terkagum-kagum, bagaimana mungkin bisa sedahsyat dan secepat itu penyakitnya bisa sembuh, apalagi kanker darah. Apa telah terjadi salah diagnosa? 

Akhirnya Dokter itupun bertanya, apa sebenarnya yang telah dilakukan oleh pasien. Wanita itupun menjawab, “Saya tidak melakukan apa-apa dengan sakit saya, mungkin sedekah yang telah saya lakukan ke pembantu saya telah membantuku sembuh, nyatanya setelah saya menolong hati saya menjadi lebih bergairah untuk sembuh dan hidup, saya mempunyai pembantu yang sedang menyusui anaknya tapi susu itu tidak dapat disalurkan dan harus dibuang di kamar mandi. Saya menangis apabila mengingat akan keadaannya, akhirnya pembantu itu saya suruh pulang agar bisa menyalurkan air susunya dan dia sehat dan anaknya juga bisa sehat. Mungkin dengan itu akhirnya sakit saya sembuh Dokter."

Dokter itupun akhirnya tersadar, bahwa diagnosa dan sakit apapun bisa sembuh karena Allah
سبحانه و تعالى memang menghendakinya.

‘Obatilah orang yang sakit dengan sedekah.’ Semoga bermanfaat dan Dapat Diambil Hikmah-Nya … 

Silahkan DICOPAS atau DI SHARE jika menurut sahabat tulisan ini bermanfaat…………..
—————————————-
Ustadz Abu Hamzah
Copas, 17 September 2012 dari tablet Samsung

No comments:

Post a Comment