SEORANG
NENEK MENCURI SINGKONG KARENA KELAPARAN, HAKIM MENANGIS SAAT
MENJATUHKAN VONIS
(http://www.binamasyarakat.com/seorang-nenek-mencuri-singkong-karena-kelaparan-hakim-menangis-saat-menjatuhkan-vonis/)
Diruang
sidang pengadilan, hakim Marzuki duduk termenung menyimak tuntutan
jaksa PU terhadap seorang nenek yg dituduh mencuri singkong, nenek
itu berdalih bahwa hidupnya miskin, anak lelakinya sakit, cucunya
lapar,…. namun manajer PT. A*K ( B grup ) tetap pada tuntutannya,
agar menjadi contoh bagi warga lainnya.
Hakim
Marzuki menghela nafas, “maafkan saya” katanya sambil memandang
nenek itu, “saya tak dapat membuat pengecualian hukum, hukum tetap
hukum, jadi anda harus dihukum. Saya denda anda 1jt rupiah dan jika
anda tidak mampu bayar maka anda harus masuk penjara 2,5 tahun,
seperti tuntutan jaksa PU”.
Nenek
itu tertunduk lesu, hatinya remuk redam, sementara hakim Marzuki
mencopot topi toganya, membuka dompetnya kemudian mengambil &
memasukkan uang 1jt rupiah ke topi toganya seraya berkata kepada
hadirin.
”Saya atas nama pengadilan, juga menjatuhkan denda kepada
tiap-tiap orang yang hadir diruang sidang ini sebesar 50rb rupiah,
sebab menetap di kota ini membiarkan seseorang kelaparan sampai harus
mencuri untuk memberi makan cucunya, sdr. Panitera, tolong kumpulkan
dendanya dalam topi toga saya ini lalu berikan semua hasilnya kepada
terdakwa. ”
Sampai palu diketuk dan hakim Marzuki meninggalkan
ruang sidang, nenek itupun pergi dengan mengantongi uang 3,5jt
rupiah, termasuk uang 50rb yg dibayarkan oleh manajer PT. A*K yang
tersipu malu karena telah menuntutnya”.
Sungguh sayang kisahnya
luput dari pers. Kisah ini sungguh menarik sekiranya ada teman yg
bisa mendapatkan dokumentasi kisah ini, bisa di share untuk menjadi
contoh kepada aparat penegak hukum lain untuk bekerja menggunakan
hati nurani dan mencontoh hakim Marzuki yg berhati mulia.
SUBHANALLAH…..
Sumber
: facebooksantiayu.
===
Saya
Harus Membuang Air Susu Saya, Bu …
(http://www.binamasyarakat.com/saya-harus-membuang-air-susu-saya-bu/)
Kisah
ini didapatkan dari Riyadh Saudi Arabia.
Di sebuah desa Huraimla, ada
seorang wanita yang sudah dinyatakan oleh Dokter terkena kanker
darah, kondisi fisiknya sudah tidak bisa lagi berbuat apa-apa.
Untuk
merawat dirinya dan memenuhi semua keperluannya, dia mendatangkan
pembantu dari Indonesia. Pembantu ini adalah seorang wanita yang taat
beragama. Satu minggu setelah bekerja, majikan merasa pekerjaannya
dianggap bagus. Majikan wanita selalu memperhatikan apa yang dia
kerjakan.
Suatu waktu si majikan memperhatikan kelakukan aneh si
pembantu. Pembantunya ini sering sekali ke kamar mandi dan berdiam
cukup lama. Dengan tutur kata yang lemah lembut si majikan bertanya.
“Apa yang sebenarnya engkau lakukan di kamar mandi?”
Pembantu itu
tidak menjawab, tetapi justru menangis tersedu-sedu. Si majikan
menjadi iba dan kemudian menghiburnya sambil menanyakan apa yang
sebenarnya terjadi.
Akhirnya pembantunya itupun bercerita bahwa dirinya baru 20 hari melahirkan anaknya. Karena desakan ekonomi itulah dia terpaksa berangkat bekerja sebagai TKW di Arab Saudi. “Saya harus membuang air susu saya Bu, kalau tidak dibuang dada saya terasa sesak dan penuh karena tidak disusu oleh anak saya.” Air susu yang menumpuk dan tidak tersalurkan itulah yang membuatnya sakit sehingga harus diperas dan dibuang di kamar mandi.
“Subhanallah, Anda berjuang untuk anak dan keluarga Anda!!!”
kata majikan.
Ternyata majikannya tidak seburuk seperti yang
diceritakan di koran-koran atau televisi.
Seketika itu juga si
majikan memberikan gajinya secara penuh selama 2 tahun sesuai dengan
akad kontraknya dan memberikannya tiket pulang. “Kamu pulanglah
dulu, uang sudah saya berikan penuh untuk 2 tahun kontrakmu, kamu
susui anakmu secara penuh selama 2 tahun dan jika kamu igin kembali
bekerja kamu mengubungi telepon ini sekaligus saya akan mengirim uang
untuk tiket keberangkatanmu .” “Subhanallah, apa Ibu tidak apa-
apa saya tinggal?” Si majikan waktu itu hanya menggelengkan
kepala dan berkata bahwa apa yang kamu tinggal lebih berharga dari
pada mengurus saya.
Setelah pembantu itu pulang, majikan mengalami
perubahan luar bisa. Pikirannya menjadi terfokus pada kesembuhan, dan
hatinya menjadi sangat senang karena dapat membantu orang yang sedang
kesulitan. Hari-harinya tidak lagi memikirkan sakitnya lagi, yang ada
hanyalah rasa bahagia.
Sebulan kemudian dia baru kembali lagi ke rumah sakit untuk kontrol. Dokter yang menanganinya segera melakukan pemeriksaaan mendetail. Tapi apa yang terjadi?
Dokter yang menangani
awal tidak melihat ada penyakit seperti diagnosa sebelumnya. Dia
tidak melihat ada penyakit kanker darah yang diderita pasiennnya.
Dokter itu terkagum-kagum, bagaimana mungkin bisa sedahsyat dan
secepat itu penyakitnya bisa sembuh, apalagi kanker darah. Apa telah
terjadi salah diagnosa?
Akhirnya Dokter itupun bertanya, apa
sebenarnya yang telah dilakukan oleh pasien. Wanita itupun menjawab,
“Saya tidak melakukan apa-apa dengan sakit saya, mungkin sedekah
yang telah saya lakukan ke pembantu saya telah membantuku sembuh,
nyatanya setelah saya menolong hati saya menjadi lebih bergairah
untuk sembuh dan hidup, saya mempunyai pembantu yang sedang menyusui
anaknya tapi susu itu tidak dapat disalurkan dan harus dibuang di
kamar mandi. Saya menangis apabila mengingat akan keadaannya,
akhirnya pembantu itu saya suruh pulang agar bisa menyalurkan air
susunya dan dia sehat dan anaknya juga bisa sehat. Mungkin dengan itu
akhirnya sakit saya sembuh Dokter."
Dokter itupun akhirnya tersadar, bahwa diagnosa dan sakit apapun bisa sembuh karena Allah سبحانه و تعالى memang menghendakinya.
‘Obatilah orang yang sakit dengan sedekah.’ Semoga bermanfaat dan Dapat Diambil Hikmah-Nya …
Silahkan DICOPAS atau DI SHARE jika menurut sahabat tulisan ini
bermanfaat…………..
—————————————-
Ustadz Abu Hamzah
Copas, 17 September 2012 dari tablet Samsung
—————————————-
Ustadz Abu Hamzah
Copas, 17 September 2012 dari tablet Samsung
No comments:
Post a Comment